Halo
Sobat Kepo, selamat Hari Senin Sobat....
Semoga
kalian sehat-sehat saja ya, jangan lupa jaga diri dan kesehatannya agar tidak
terinfeksi COVID-19 yang kini menjadi wabah pandemi di dunia.
Nah,
ada informasi penting dan wajib Sobat semuanya ketahui nih; yakni tentang dunia
film di negeri tercinta kita. Hari ini adalah hari spesial dan lahirnya
perfilman di Indonesia. Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret.
Kabarnya,
dilansir dari Tirto.id, peringatan ini dimulai karena tanggal tersebut adalah
hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of
Siliwangi yang disutradarai oleh H. Usmar Ismail, seorang pribumi pelopor
perfilman Indonesia.
Bagaimana sih sejarah lahirnya dunia film dan Hari Film Nasional di Indonesia, pasti pada kepo ya....?
Sama
nih, Mimin juga kepo, yuk disimak sama-sama Sobat....
Dari Film Darah dan Doa
Film
pertama yang dibuat oleh sutradara asli asal Indonesia adalah Film Darah dan
Doa. Maka dari itu, hari pertama pengambulan gambar film tersebut dicetuskan
sebagai hari lahirnya film nasional di Indonesia.
Menurut
paparan situs Liputan6.com, Film Darah dan Doa merupakan film pertama yang
diproduksi Usmar Ismail dengan perusahaan filmnya sendiri yang bernama Perfini
(Perusahaan Film Indonesia). Dahulunyam Usmar Ismail yang sempat bekerja untuk
perusahaan film Belanda dan pada akhirnya keluar dari perusahaan tersebut
karena ketidakcocokannya dengan sistem yang diterapkan.
“12
Tahun sesudah produksi film Darah dan Doa, tepatnya pada 11 oktober 1962
konferensi kerja Dewan Film Nasional dengan organisasi perfilman menetapkan
hari shooting pertama film tersebut yaitu 30 Maret 1950 sebagai Hari Film
Nasional” tulis Liputan6.com.
Hari Film Nasional sempat diboikot
dan ditentang oleh PKI
Kabarnya,
penetapan Hari Film Nasional tersebut sempat ditentang oleh pihak-pihak golongan
kiri. Tidak terima dengan penetapan tersebut, golongan kiri membentuk PAPFIAS
(Panitia Aksi Pemboikotan Film Imperialis Amerika Serikat) pada tahun 1964
silam. Serangan dan penentangan dilakukan karena mereka menganggap Umar adalah
manusia yang tidak nasionalis atau kontra-revolusioner.
Disamping
itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) juga melakukan hal serupa, mereka tidak
mengakui bahwa tanggal 30 Maret adalah Hari Film Nasional. Mereka melayangkan
tuntutan kepada pemerintah agar menjadikan tanggal 30 April 1964 sebagai Hari
Film Nasional, tanggal tersebut adalah tanggal berdirinya PAPFIAS.
Seiring
berjalannya waktu, wacana penggantian tanggal Hari Film Nasional pun gagal dan
tanggal 30 Maret 1950 tetap diakui sebagai lahirnya Hari Film Nasional sampai
saat ini.
Bioskop Pertama
Sobat
Kepo, ternyata kemunculan film Indonesia juga diawali dengan munculnya bioskop
pertama di Indonesia lho, yakni pada 5 Desember 1900.
Selamat
Hari Film Nasional....
Semoga
semakin maju dan tetap dengan ciri khasnya Indonesia ya dunia film kita. Amin
amin amin....
0 Komentar