Halo
Sobat Kepo, selamat Hari Senin Sobat....
Semoga
kalian sehat-sehat saja ya, jangan lupa jaga diri dan kesehatannya agar tidak
terinfeksi COVID-19 yang kini menjadi wabah pandemi di dunia.
Sobat
Kepo, bagaimana dengan artikel Sejarah Hari Film Nasional yang Mimin bahas
barusan..??
Semoga
ulasan tadi dapat menambah pengetahuan kamu ya Sobat. Nah, untuk artikel kali
ini topiknya juga masih sama Sobat, topiknya adalah tentang penentangan penetapan
Hari Film Nasional oleh Partai Komunis Indonesia dan Golongan Kiri.
Hari
Film Nasional sendiri awalnya ditetapkan pada tanggal 30 Maret 1950. Namun hari
penetapannya tersebut tidak diakui oleh PKI dan Golongan Kiri. Mengapa demikian,
yuk kita simak sama-sama sobat.
Berawal dari Film Darah dan Doa
Image source: www.matatimour.or.id |
Film pertama yang dibuat oleh sutradara asli asal Indonesia adalah Film Darah dan Doa. Hari pertama pengambilan gambar film tersebut dicetuskan sebagai hari lahirnya film nasional di Indonesia.
Menurut
paparan situs Liputan6.com, Film Darah dan Doa merupakan film pertama yang
diproduksi Usmar Ismail dengan perusahaan filmnya sendiri yang bernama Perfini
(Perusahaan Film Indonesia). Dahulunyam Usmar Ismail yang sempat bekerja untuk
perusahaan film Belanda dan pada akhirnya keluar dari perusahaan tersebut
karena ketidakcocokannya dengan sistem yang diterapkan.
Hari Film Nasional sempat ditentang dan digagalkan oleh PKI, begini ceritanya....
Kabarnya,
penetapan Hari Film Nasional tersebut sempat ditentang oleh pihak-pihak golongan
kiri. Berikut masalahnya, dikutip dari Liputan6.com:
Ketetapan tersebut sempat mendapat
perlawanan dari golongan kiri yang sangat agresif dalam menghadapi pihak yang
dianggap sebagai lawan-lawannya. Pada 1964, golongan kiri membentuk PAPFIAS
(Panitia Aksi Pemboikotan Film Imperialis Amerika Serikat) dan melakukan
serangan-serangan kepada film Usmar Ismail yang dianggap tidak nasionalis atau
kontra-revolusioner.
PKI (Partai Komunis Indonesia) dan
golongan kiri pun tidak mengakui tanggal 30 Maret 1950 sebagai Hari Film
Nasional. Akan tetapi menuntut 30 April 1964 yang dijadikan sebagai Hari Film
Nasional, saat berdirinya PAPFIAS.
Kemudian pada 1966 terjadi
peristiwa Gestapu, golongan komunis yang dianggap sebagai biang keladi
peristiwa ini akhirnya dihabisi. Artinya wacana penggantian tanggal Hari Film
Nasional ikut lenyap dan tanggal 30 Maret 1950 tetap diakui sebagai lahirnya
Hari Film Nasional sampai saat ini.
Hasil
penelusuran dan analisa Mimin, masalahnya hanya tentang ego dan kepentingan
politik pribadi saja ya Sobat. Silahkan Sobat nilai sendiri....
Selamat
Hari Film Nasional....
Semoga
semakin maju dan tetap dengan ciri khasnya Indonesia ya dunia film kita. Amin
amin amin....
2 Komentar
Keren infonya Min
BalasHapusWah....
HapusTerimakaasih kakak :)